Minggu, 08 Mei 2011

Air Mata Ibu

Karya: Deddy Firtana Iman


Ibu mengayuh tangan

menghajar batu kekal

di tepi gunung yang jurangya memikat

kematian


Pulang-pulang

tanganya berlumuran darah

baju basah kuyub

segoni batu-batu telah didapatnya

dengan perasaan yang galau

penuh tanda tanya yang mengherankan

“untuk apa kita hidup

hanya berbekal penipuan yang angkuh

sirna dihapus hujan

tidak abadi di hinggap matahari”


Kami semuanya terdiam

mendengar jerit hatinya

mulai mengeluarkan air batu

dari bola matanya yang resah

aku pikirkan jerit hatinya

tentu saja tapak tanganya

tiada berhenti untuk bekerja

memenuhi kebutuhan kami

hingga Ibu meninggal dirintih kesakitan

oleh hidup melarat kemiskinan


(2009)

*Dimuat di koran lokal "Harian Aceh"
Minggu, 11 April 2010

Sumber:
Deddy Firtana Iman

Tidak ada komentar: